Foto Aam umur belum 1 bulan, tidur lelap pasca menyusui.
Sering gak mendengar pertanyaan, “ASInya banyak ya?” atau sebaliknya, “Wah, ASI mu sedikit itu, bayinya nangis mulu,” ?
Aku dulu, sering sekali ditanyakan hal seperti itu oleh keluarga besar ataupun tetangga dan teman, terutama ketika menyusui Billa.
Gimana orang gak meragukan jumlah ASIku, jika melihat Billa yang teramat mungil dan berbanding terbalik dengan tubuh besarku.
Lalu, jika ditanya, bagaimana perasaanku? Tentu, Sedih bangeeet… Apalagi seolah-olah aku dianggap berkarakter keras kepala sekali dengan tidak memberi tambahan Susu Formula bagi anakku, padahal sudah tahu Billa kecil dan beratnya kurang.
Putriku, Billa memang termasuk lamban dalam urusan berat badan. Hingga hari ini, dengan usia menjelang 4 tahun (menghitung minggu saja), tinggi badannya hanya 96 cm dan beratnya kurang dari 14 kg. *terakhir nimbang 13 kilo lebih dikit.
Lalu, apakah ini akibat ASIku tak cukup waktu dia bayi?
Aku yakin tidak.
Kenapa?
Karena Billa tumbuh menjadi anak yang happy, nyaris ceria setiap hari, tak pernah bisa diam dan jika dicek dengan flowchart manapun milik dokter anak, kondisinya masuk dalam lingkup normal.
Jadi, bagaimana aku begitu yakin, ASIku cukup untuk bayiku, meskipun banyak pihak mengklaim Billa itu kurang berat badannya ataupun cukup ekstrem ada yang bilang, kurang gizi?
Selain berkonsultasi dengan dokter anak, aku juga membaca tentang pola mengafirmasi diri sekaligus upaya menenangkan hati sang ibu, agar produksi ASInya tak terganggu. Dengan demikian, kita dapat berharap, ASI kita selalu cukup untuk bayi kita.
Berikut beberapa ciri-ciri yang menunjukkan ASI yang cukup untuk bayi (berdasarkan pengalaman pribadi saja, mungkin nanti ada banyak teman yang bisa menambahkan)
1. Selama proses minum ASI, bayi terlihat nyaman, tidak gelisah dan ritme menghisapnya konstan. Apalagi jika perlekatannya sudah pas.
2. Biasanya, kuperhatikan pada Billa dan Aam, saat keduanya sedang minum, akan terdengar bunyi “glek-glek” menelan ASI serta terasa sedikit getaran pada perut mereka yang menempel ke arah perutku. Itu menunjukkan jumlah ASI cukup banyak. *Tak jarang, Aam atau Billa berhenti minum ASI, melepaskan sebenar puting susu, menarik nafas dan lanjut minum lagi. Aku terkadang tersenyum melihat keadaan ini, mirip orang belajar berenang jadinya.
3. Biasakan menyusui di satu payudara hingga terasa habis, baru kemudian pindah ke satunya. Agar si bayi mendapatkan ASI mulai dari kualitas foremilk hingga hindmilk (ntar kapan-kapan dicari tahu tentang hal ini ya? J )
4. Salah satu ciri-ciri bayi sudah kenyang, biasanya dia akan berhenti dengan sendirinya. Bisa jadi langsung tertidur, (Namun, waspadai jika baru 2-3 menit menyusu sudah tertidur, itu termasuk ciri-ciri bayi malas menyusu. Ini kualami pada Billa, sehingga harus rajin dibangunkan dengan membuka bedongnya, menggelitik telinganya hingga menjawil-jawil pipinya, agar dia bangun). Atau dia akan melepaskan sendiri puting ibunya, lalu menghela nafas dan tersenyum (ini sering kualami dengan Aam).
5. Umumnya, menyusui satu payudara bisa berlangsung 10-15 menit. Jadi waktu menyusui itu kisarannya 15-30 menit, tergantung tingkat kebutuhan si bayi. Waspadai jika bayi terus menyusu hingga 1 - 1,5 jam. Bisa jadi ia mengempeng saja, atau ASI kita lambat berproduksi dan bisa jadi kurang cairan tubuh ibu, sehingga meskipun sudah sejam menyusu, bayi masih merasa lapar. Ini bisa indikasi, ASI kurang banyak. Ibu harus bisa mewaspadai kondisi ini, dengan memperhatikan asupan makanan, jumlah cairan yang masuk (aku pribadi selama 3 bulan pertama menyusui, minum air putih lebih dari 3 liter sehari), serta mungkin si ibu kecapekan, hingga mempengaruhi hormon prolaktin.
6. Yang pasti, alert atau tingkat kewaspadaan ibu terhadap bayi harus tinggi. Harus bisa belajar memperhatikan si bayi kenyang atau tidak,tidurnya lelap atau tidak (karena terkait dari kenyang atau tidak perutnya), serta ibu harus positive thinking atas ASI yang ada di tubuhnya. InsyaAllah, dengan terus belajar dan mempelajari kondisi diri dan bayi, lama-lama akan terbaca ciri-ciri bayi kita cukup minum ASI nya.
Jadi, bukan jaminan kog bayi kita mungil, atau tidak gemuk, lalu kita anggap ASI kita tak cukup dan buru-buru mencari susu formula agar anak jadi gemuk. Toh gemuk tak selalu berarti sehat, kan?
Aku selalu memegang prinsip mamaku, bahwa bayi sehat adalah bayi yang happy. Tidak termenung gak jelas, tidak melamun atau bengong, tapi selalu ceria, jarang menangis tanpa sebab dan bergerak aktif yang terarah. Meskipun Billa kecil mungil waktu bayi, aku tetap yakin ASI ku cukup. Sebaliknya dengan Aam, yang cenderung kuat minum ASI dan mungkin memiliki karakter tubuh seperti diriku, membuatnya terlihat cukup besar untuk bayi usia 4 bulan dengan berat nyaris 7 kilo dan tinggi lebih dari 62 cm.. Membuatku insyaAllah, yakin, ASIku sangat cukup untuk Aam. ^_^V
***
@Pamulang, Puasa ke 9. Mulai kelimpungan nih… hehehe
makasih infonya, Uni.. :)
ReplyDeletesama-sama om dokter..>:O) gimana london? eh salah..lombok? hehehe
ReplyDeleteKalau bayi menyusu terus dan asi keluar, bisa jadi perlekatannya salah sehingga yang dia dapat hanya foremilk, Uni.
ReplyDeleteDulu di sg saya diajarinnya setelah 10-15 menit menyusu dipindah ke pd yang lainnya. Tapi di sini saya dimarahi suster waktu melakukan hal yang sama. Katanya setelah 20 menit baru boleh pindah pd agar bayi benar2 dapat hindmilk. Jadinya memang produksi asinya jauh lebih banyak dari zaman eka. Dan si adik frekuensi mimiknya lebih jarang2 dibandingin mbaknya dulu.
bisa jadi ya perlekatannya salah... *ini pengalaman sodara soalnya..
ReplyDeletekisaran 10-15 menit itu gak harus sebenarnya.. cuma pengalaman uni, kalau udah 15 menit, si anak sendiri berhenti minum... nunggu disendawain baru kemudian pindah ke payudara satu lagi.. gitu sih rind..:)
tapi iya.. beda2 tiap anak ya..
si dedek mirip dek aam ya. mimiknya jarang, tapi minumnya ampe kenyang...:)
lombok ya seperti lombok... hehe.. ujian harus dihadapi, yes! :)
ReplyDeletetetap semangaaat....
ReplyDeleteatau ikutan lomba menulis traveling om teguh.. di republika. kalau gak salah novikhansa ada infonya tuh di MP nya..
lumayan ngenalin lombok...:)
nggak ada tuh, Un, di MP-nya mbak nopnop gak ada..
ReplyDeleteibu pasti punya naluri, kapan cukup untuk bayinya.. cukup tidak cukup asi itu tergantung fisik dan batin ibunya.. harus nyaman ya.. dan ga banyak pikiran..
ReplyDeletemanggut2
ReplyDeletecatet
maacih ud bbagi ya un.. :)
*nyimak lagi*
ReplyDelete*belajar lagi*
belajar belajar #duduk manis bwt pembelajaran besok, insya allah....
ReplyDeletefoto amar bobo nya lucuuuuu
ReplyDeleteAku pokonya sampe brasa kosong deh pd nya :p
ReplyDeleteAto ga koq brasa peter masih laper en yg disusuin brasa dah kosong, ya aku pindahin
Fotonya Aam lucuuuu... Td waktu buka postingan ini langsung ketawa, trus tunjukin ke hubby " nih Aam, anaknya Uni Dian, lucu ya cara tidurnya, itu kakinya kayak lg sujud yaa".. Trus lantas kita ketawaa berdua.. Duh jd pengen bgt ada yg baby di kamar kami skrg... InsyaAllah :)
ReplyDeleteheheh, maaf uni salah nyebut nama.. yang ini linknya : http://multiply.com/mail/updates/cambai/2#+/mail/message/nikinput:notes:59?replies_read=5
ReplyDeleteini yang kadang menatanya cukup sulit mbak tin...:)
ReplyDeletehehehe. bumil yang cantik... selalu semangat yaaaa !
ReplyDelete^__^V
ReplyDeleteamiiiiiin.. insyaAllah larass mah bisa nanti.. amiiin
ReplyDeletehehehe ngulet ya.. mbulet..:)
ReplyDeletefeeling jadi kuat ya bupeb..:)
ReplyDeleteamiiiiiiiiiiiin... uni bantu doa dari sini...:)
ReplyDeletegak semua anggota keluarga lho yang setuju menengkurapkan bayi usia bebeapa minggu..:)
Billa dari umur 2 hari udah tengkurep, karena gak ada puputnya dia..
kalau Aam umur 7 harian baru ditengkurepin..:)
kalau ditengkurepin, ortunya kudu lebih aware aja, tapi bagus untuk kesehatan jantungnya, gitu kata dokter anak siiih..:)
kalau bingung ntar tinggal buka mp uni dian ajah yah hehehe
ReplyDeletekayak lagi sujud malahan
ReplyDeleteklik tag asi ya? :)))
ReplyDeleteoh iya yaaa :)
ReplyDeletesiiiippp....mudah2an bisa menyusui yah kelak hehe #nyarisuamidulu :D
ReplyDeleteCap duluu bagus nih uni :)
ReplyDeletebantu doa dari sini untuk larass...:)
ReplyDeletepake cap jempol ya? hehehe
ReplyDeleteforemilk & hindmilk? jadi penasaran juga ya uni.. dulu waktu nyusuin si kembar, mereka cenderung suka di satu payudara aja, dikasih yang satunya kurang suka, sepertinya rasanya beda. Tapi alhamdulillah mereka sehat2 aja, meski badan kecil..
ReplyDeletewah pengalaman yang unik juga nih mbak wiwin..
ReplyDeletetapi iya.. harusnya sampai habis di satu payudara baru pindah lagi, gitu sih kata dokter.. *meski kadang uni juga gak selalu ya..heheeh
tentang gak suka itu, bisa jadi konstruksi PD nya juga kali ya? ada sodara uni juga mengalami hal yang sama sperti ini, bayinya hanya nyaman asi di satu PD saja..:)
Buat ibu2 muda yang belum berpengalaman silahkan membaca blog Uni Dian.. :D
ReplyDeletekecuali ibu2 yang tua tau2 pengen hamil lagi..hihihi
ReplyDelete