Pejalananan ini sudah berlangsung 1 tahun lebih. Akhir Januari 2016 itu adalah masa-masa capek minta ampun. Karena kami baru saja pindahan rumah. Dan kondisi rumah sendiri belum sepenuhnya layak huni.
Tapi, kegiatan family gathering Lifting Marine Operasion atau LiMO di perusahaan suami kerja sudah lama direncanakan oleh pihak karyawan bagian tersebut. Sebagai salah satu atasan di divisi tersebut, adalah wajib buat ayahnya anak2 mensupport kegiatan ini. Aku pun menikmati "escape" ini, karena tingkat keletihan yang tinggi, saat baru pindahan, rumah belum kelar dan pikiran mumet kemana-mana.
Dirasakan kalau ikut ke perjalanan 3 hari 2 malam ke Pangandaran ini adalah sebuah kegiatan yang menyehatkan. Apalagi, bisa mengenal semua keluarga besar divisi LiMO, serta menyaksikan pemandangan alam yang indah-indah.
Detail kegiatan sebetulnya ada. Tapi entahlah... feel nulisnya udah gak sama... Jadi aku titip foto-foto saja di sini... berikut keterangan sedikit.
Pagi hari, paska sarapan. Hari pertama di Pangandaran. Sungguh indah |
Luar biasa sunsetnya. Anak-anak bermain pasir. Ortu narsis sebentar |
Father and Son Bounding With Horse and Sunset. So perfect! |
Pantai Hiu kalau gak salah ini |
Family picture...is a must |
My husband... My Children and Sunset created by Allah Masya Allah |
Family picture at Pangadaran beach |
Always Interesting Sunset |
Masya Allah |
The Kids. |
Sebetulnya banyak lagi sih foto-fotonya. Dan kegiatan di sana memang lebih difokuskan pada kegiatan pantai (ada 3 pantai yang kami datangin), lalu kegiatan memasuki gua serta hutan alam. Ada juga penakaran kura-kura dan udang kalo gak salah.
Infonya sudah pernah aku tulis di blog Rumah Kurcaci Pos. Sayangnya blog itu sudah mati suri. Tapi, isi tulisan di blog tersebut akan aku kopas ke sini ya.
Berikut tulisanku tentang kepergian ke sana, sebagai "Odie, Kurcaci Pos Yang Tomboy".
Pangandaran,
Balinya Jawa Barat.
By Kurcaci Odie
(Dian Onasis)
Halo…
Kali ini, Kurcaci
Odie yang akan mengajak teman-teman jalan ke salah satu sudut wilayah
Indonesia. Ayo… coba tunjuk tangan, siapa yang sudah pernah ke Bali? Eh… ada
yang belum pernah ke Bali? Wah sama dong dengan Odie. Hehehe…
Tapi jangan
bersedih. Odie akan mengenalkan sebuah tempat, yang kabarnya nggak kalah keren
dari situasi pantai di Bali. Lokasinya lebih dekat dari kawasan Jabodetabek.
Tepatnya di provinsi Jawa Barat.
Yup!, Odie akan
mengajak teman-teman, mengunjungi wilayah Pangandaran. Tentu saja lewat jalur
darat ya. Karena, Odie ke sana menggunakan bus. Odie bersama dua teman Odie,
bernama Kak Billa dan Aam, ikut serta berwisata ke kawasan Pesisir Pantai
Selatan Jawa. Selama 3 hari 2 malam,
Odie mengikuti kegiatan yang telah diatur oleh travel. Seru banget kegiatannya
lho…
Tiba di Hotel,
Menikmat Pantai Batu Hiu dan Sunset di Pantai Pangandaran.
Odie bersama
teman-teman menginap di salah satu hotel di kawasan tak jauh dari Pantai
Pangandaran. Bahkan saat kami sampai dan telah beristirahat sebentar, kami
diundang makan pagi oleh pihak Event Organiser atau EO, yakni pihak yang telah
kami bayar dan bertanggung jawab selama
kami berwisata di Pangadaran. Nah, acara sarapannya keren banget. Di tepi
pantai Pangandaran langsung.
Setelah asyik
bermain air pantai di pagi hari, Odie diajak mengunjungi sebuah Pantai lain
bernama Pantai Batu Hiu. Hiii…. Odie agak khawatir mendengar namanya. Tapi Odie
pikir, mana boleh kita takut sebelum kita tahu, seperti apa pantai bernama Batu
Hiu itu. Betulkan teman-teman?
Pantai Hiu |
Ternyata pintu masuk
ke pantai tersebut berupa monument mulut Hiu raksasa. Tapi jangan salah. Bukan
gara-gara itu, pantainya dinamakan Batu Hiu. Melainkan ada salah satu batu yang
mirip kepala Hiu. Setelah Odie perhatikan… hemmm, iya sih, agak mirip sedikit.
Dari sana kami
kembali pulang. Tapi bukan Odie namanya, kalau belum kembali main air di pantai
Pangandaran. Sambil menunggu sunset atau matahari tenggelam yang terkenal
cantic di sana. Duuuuh, beneran lho… saat Odie melihat langsung sunsetnya, tak
terasa air mata Odie jatuh. Terharu sekali melihat kebesaran Allah SWT dalam
menciptakan keindahan alam.
Menuju Green Canyon
dan Bermain Water Sport di Pantai Batu Karas
Menuju ... Green Canyon |
Hari ke duanya, Odie
dan semuanya diajak ke Green Canyon. Sayang Kak Billa dan Aam takut masuk ke
kawasan gua tersebut. Walhasil Odie pun ikut menunggu tak jauh dari mulut
kawasan Green Canyon. Dinamakan demikian karena lembahnya sangat hijau,
sehingga saat cuaca cerah dan tidak ada hujan, air sungainya berwarna
kehijauan. Sungguh cantik. Beberapa teman yang masuk ke kawasan itu bercerita
betapa banyak stalaktit dan stalakmit yang mempesona di sana.
Nama lain dari
Green Canyon atau Ngarai Hijau ini adalah Cukang Taneuh. Dinamakan demikian
karena ada gua yang diapit oleh dua bukit dengan bebatuan dan rimbun pepohonan.
Saat ini kawasan ini merupakan obyek yang paling ramai dikunjungi. Kita kalau
mau ke sana harus naik perahu lho… Seru juga sebetulnya. Sayang Odie harus menemani
Kak Billa dan Aam menunggu tak jauh dari muara gua.
Setelah
berbasah-basahan di Green Canyon, Odie dan teman-teman diajak menuju Pantai
Batu Karas. Pantai ini sih kecil. Tapi ini adalah kawasan yang paling banyak
olahraga airnya. Kali ini Odie nggak mau nggak ikutan main alat olahraga air.
Odie singsingkan rok dan ikat rambut dengan kuat, lalu mendaftarkan diri ikut
dalam permainan olahraga air. Salah satunya Banana Boat. Wiiiiih seru bangeeet.
Odie sampai berteriak antara kegirangan dan ketakutan. Hihihi.. soalnya
terpikir khawatir jatuh ke laut juga nih. Untungnya kita semua pake life jacket
atau jaket pengaman dan dijaga dengan baik oleh penjaga pantai.
Mengeksplore Wisata
Bahari Pantai Barat Pangandaran dan Jungle Trakking Taman Wisata Alam
Kegiatan kemarin
bener-bener bikin basah seluruh pakaian Odie. Beruntung bawa pakaian ganti dan
banyak kamar Mandi di dekat pantai.
Sementara jadwal
acara hari ke tiganya dalah mengeksplore kawasan pantai barang Pangandaran.
Kami menuju tempat orang-orang belajar menyelam. Kemudian menuju sebuah kawasan
wisata alam, berupa hutan yang dilindungi. Hutan ini agak menjorok ke arah
pantai. Kabarnya, kata pengawas hutannya, berkat posisi hutan tersebutlah, maka
kawasan Pangandaran termasuk tidak terlalu parah terkena Tsunami tahun 2004.
Kalau sudah mendengar penjelasan begitu, Odie bersyukur sekali, kondisi alam
Pangandaran dapat melindungi masyarakat sekitar. Sudah seharusnya, masyarakat
juga menjaga kelestarian hutan tersebut.
Oh iya, sebelum
pulang, Odie sempat masuk ke salah satu goa. Wiiiiih gelap sekali. Kami hanya
dibantu dari penerangan senter yang dipinjamkan oleh kakak pembimbing wisata.
Tapi seru lho. Odie nggak takut. Padahal ada banyak kelelawar serta minim
sekali lampu. Di sana juga banyak stalaktit dan stalakmit. Super keren deh
pokoknya.
Tidak terasa. 3 hari
sudah Odie dan teman-teman berwisata ke Pangandaran. Sungguh pengalaman yang
seru. Mudah-mudahan kelak, teman-teman sekalian segera ke sana ya….
***
Bagus banget Uni tempatnya jadi pengen juga jalan-jalan ke sana.
ReplyDeleteuni rekomendasikan banget Yayuk kalau mau ke pangandaran. jauh lebih dekat ketimbang ke Bali, dan cantiknya kata suami uni yang sudah ke Bali, sama... malah enaknya di Pangandaran gak banyak bule..hahaha
Deleteseru deh ke sana..mudah2an uni bisa ke sana lagi nanti ..amiiin
sekaliber uni bisa nggak mood nulis? ya Allah.. apalagi yudi :(
ReplyDeletehahahaa, namanya emak2 om Yudi... kadang udah semangat nulis, tau2 diteriakin Aam buat minta cebok atau minta dibuatin susu..hahaha
DeleteCerita perjalanan yang tidak langsung dituliskan memang potensial jadi kehilangan mood ya?
ReplyDeletesaya juga kadang gitu, kalau abis jalan dan gak langsung ditulis, jadinya yaa malas deh nulisnya, atau ditulis tapi sentuhannya beda
iya..harusnya langsung ditulis sih ,
Deleteini kebiasaan jelek saya banget..:(